APA ITU DERMATILLOMANIA?
Tidak sedikit orang yang pernah mencabut atau mengelupas kulit mereka sendiri, misalnya mencabut kulit bekas jerawat atau luka yang mengering.
Kondisi ini memang wajar dilakukan, tetapi jika seseorang memiliki dorongan untuk terus melakukannya maka menjadi gejala dari masalah kesehatan yang disebut dermatillomania.
Perilaku mencabut kulit yang dilakukan penderita dermatillomania dapat berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam.
Jika tidak diobati, kondisi ini dapat datang dan pergi dalam beberapa minggu, bulan, bahkan bertahun-tahun.
GEJALA:
Merangkum Mental Health America dan Healthline, berikut beberapa gejala dermatillomania:
1. Mencabut, menggaruk, atau merobek kulit untuk menghilangkan ketidaksempurnaan yang dirasakan meski dapat menyebabkan luka baru
2. Menghabiskan banyak waktu untuk mencabuti kulit, bahkan dapat seharian penuh
3. Kebiasaan mencabuti kulit mengganggu kehidupan secara keseluruhan
4. Muncul bekas luka dan terjadi infeksi akibat sering mencabuti kulit
5. Menghindari acara publik karena kondisi kulit yang buruk, seperti banyak bekas luka.
penyebab dari Dermatillomania ini bisa karena infeksi, ruam, atau cedera yang menimbulkan keropeng yang membuat luka gatal, garukan atau mencabut luk dengan kasar dapat membuta kulit berdarah dan menimbulkan luka baru. Juga dilakukan oleh beberapa orang yang stres untuk menghilangkan rasa cemas.
PERAWATANNYA:
1. Pengobatan medis, yaitu dengan obat antidepresan seperti Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) dan antipsikotik seperti Risperidone.
Untuk perawatan luka itu sendiri bisa diberi salep topikal seperti gel lidah buaya atau minyak kelapa, rutin berolahraga untuk mengatasi stres dan rasa bosan, melakukan meditasi, dan menjauhkan alat apapun yan gdapat menarik kulit seperti penjepit, pemotong kuku, pinset, dan gunting.
2. Terapi, dengan melakukan aktivitas alternatif yang lebih aman sebagai respons terhadap stres, kecemasan, atau rasa bosan.
Beberapa kegiatan alternatif yang dapat dilakukan, meliputi meremas bola karet, bermain rubik, menggambar, melukis, dan merajut.
Sumber: https://amp.kompas.com/health/penyakit/read/2022/01/07/150000868/dermatillomania-
0 komentar:
Posting Komentar