OBSESSIVE-COMPULSIVE DISORDER (OCD)
Obsessive Compulsive Disorder atau disingkat OCD adalah bentuk masalah kesehatan mental yang membuat pengidapnya mempunyai pemikiran dan dorongan yang tidak bisa dikontrol yang sifatnya berulang (obsesi) serta munculnya perilaku (paksaan) kompulsif. Contoh perilaku kompulsif misalnya mencuci tangan hingga berulang kali setelah melakukan kontak langsung terhadap sesuatu yang menurutnya tidak bersih.
Pemikiran dan perilaku tersebut tidak mampu dikendalikan oleh pengidap. Meski pengidap bisa jadi tidak memiliki pikiran maupun keinginan untuk melakukan hal tersebut, ia seperti tidak berdaya untuk menghentikannya. Artinya, OCD bisa memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan pengidapnya.
OCD
OCD adalah masalah kesehatan mental yang umum terjadi pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa di seluruh dunia. Sebagian besar diagnosis OCD terjadi pada usia 19 tahun dan lebih rentan menyerang anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan.
Sayangnya hingga saat ini penyebab pasti OCD belum diketahui. Namun ada beberapa teori bahwa beberapa hal berikut ini mungkin pemicunya:
• Biologi. OCD mungkin merupakan akibat dari perubahan kimia alami tubuh atau fungi otak.
• Genetika. Kemungkin OCD memiliki komponen genetik. Namun gen spesifik belum dapat diidentifikasi.
• Dipelajari. Ketakutan obsesif dan perilaku kompulsif dapat dipelajari dari pengamatan secara bertahap dan dipelajari dari waktu ke waktu. Seseorang yang OCD mungkin tanda disadari mengamati dan mempelajari perilaku kompulsif dari anggota keluarganya.
Meski penyebab pasti OCD belum diketahui secara pasti, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko munculnya gangguan kesehatan mental ini pada seseorang, yaitu:
• Riwayat keluarga. Orang yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan OCD, maka ia juga dapat memilikinya. Hal ini terjadi karena pengaruh genetika.
• Gangguan di otak. Beberapa orang dengan OCD memiliki area dengan aktivitas sangat di otaknya. Selain itu, bisa juga karena rendahnya tingkat zat kimia (serotonin) di otak.
• Pengalaman hidup. OCD lebih mungkin terjadi pada orang yang memiliki pengalaman hidup yang tidak menyenangkan. Misalnya, diintimidasi, dilecehkan, atau diabaikan. Selain itu, OCD dapat mulai terjadi setelah mengalami peristiwa penting dalam hidup, seperti melahirkan atau berkabung.
• Kepribadian. Orang yang rapi, teliti, metodis dengan standar pribadi yang tinggi lebih mungkin mengembangkan OCD. Selain itu, gangguan ini juga umum berkembang pada orang yang memiliki kecemasan atau memiliki rasa tanggung jawab yang sangat kuat terhadap diri sendiri dan orang lain.
• Memiliki gangguan kesehatan mental lainnya. OCD mungkin juga berkaitan dengan gangguan kesehatan mental lainnya. Seperti, gangguan kecemasan, depresi, penyalahgunaan zat, atau gangguan tic.
• Lingkungan. Faktor lingkungan mungkin salah satu yang berpengaruh pada munculnya OCD pada seseorang. Kondisi ini akan lebih rentan pada seseorang yang tinggal di lingkungan yang tidak mendukung perkembangan psikis semasa kecil. Misalnya, anak sering diejek atau diremehkan karena kekurangan yang dimilikinya. Kondisi ini bisa memicu perasaan untuk melakukan hal yang sempurna.
Cara pengobatannya yaitu :
• Psikoterapi
• Relaksi
• Pengobatan
• Neuromodulasi
• Stimulasi magnetik transkranial
https://www.halodoc.com/kesehatan/ocd
0 komentar:
Posting Komentar